POPO, TATANG dan BANYU !

POPO, TATANG dan BANYU !

By : Hendrik Khomarudin

 

Di sebuah hutan hiduplah disana banyak pohon yang hijau dengan dilengkapi semak belukar yang menutupi hutan itu. Tidak jarang binatang-binatang yang belalu lalang mencari makanan. Kicauan burung  menyambut datangnya setiap pagi. Angin berhembus menerpa pepohonan yang rindang meneteskan embun yang segar. Suara gesekan daun yang menambah nyaringnya suara alam. Segarnya udara yang melengkapi indahnya hutan itu.

Disitu terjadilah sebuah percakapan antara, Popo, dan Tatang. Popo adalah pohon besar yang memiliki daun yang rimbun. Sedangkan Tatang adalah tanah yang banyak ditumbuhi semak belukar.

Tatang : Hai teman bagaimana kabarmu?

Popo   : Kabar aku agak kurang baik, bagaimana kabarmu?

Tatang   : Aku baik  dan senang, aku ditumbuhi banyak semak belukar,  kabarmu kurang baik kenapa? Ada apa?

Popo     : Iya ini teman,,, akhir-akhir ini badan saya terasa panas dan sering mngeluarkan banyak air saat teman kita matahari menerangi kita semua, sehingga saya banyak menghabiskan air yang tersimpan di tubuhmu.

Tatang   : OOO itu……. kenapa kamu menyerap banyak air di tubuhku. Jadinya saya harus menghemat-hemat air untuk saya simpan.

Popo     : kenapa begini yaa,, padahal dulu tubuh saya selalu segar walaupun si matahari bersinar terang dan saya malah senang dengan teriknya matahari karena mempercepat matangnya masakanku. Pertumbuhanku jadinya lebih cepat deh. Sekarang saya banyak menghabiskan air di tubuhmu, apa yang terjadi kalau air di tubuhmu habis,,  Apa yang harus kita lakukan untuk menyelidiki hal ini ya…

Tatang : tubuhku akan menjadi keras dan pecah-pecah jika air ditubuhku habis, dan semak belukar akan berangsur-angsur kering dan akhirnya mati. Mungkin daunmu yang lebat juga akan kering dan rontok. Tetapi semak belukar sangat hebat, sebelum mati dia selalu meninggalkan biji di tubuhku walaupun sedikit. Dan berharap biji itu bisa hidup ketika air datang lagi.

Popo   : Yaaahhhhhh…. Kalau daunku nanti rontok, aku tidak menghasilkan udara segar lagi dong,,, dan binatang-binatang disekitarku  akan pergi dariku karena tidak ada oksigen yang aku hembuskan untuk mereka.,,

Popo dan Tatang pun berpikir, kok apa yang kita rasakan sekarang ini berbeda dengan dahulu, mereka bingung memikirkan apa yang terjadi sebenarnya pada mereka. Waktu itu awan gelap tiba-tiba menutupi sinar matahari.. gelap, gelap,, dan gelap… tidak lama kemudian turun hujan yang deras dengan petir menyambar-nyambar,,,

Duuuuaaaaaaaaaaaaaarrrrrrr,,,,

Duuuuuaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrr,,,

Serentak mereka kaget,,, wuuuuaaaaaaaaaaaaaaaaaaawwwwwwwww,,

Ditengah hutan dan hujan deras itu, terdengar suara tertawa dari sana-sini,,, hi hi hi hi hi hi,,, J

“Suara apa itu ya,,,” kata Popo

Iya benar banyak banget suaranya,, sahut Tatang

Suara itu pun semakin banyak dan semakin ramai di sana-sini, hujan pun semakin deras. Pohon-pohon mulai segar semua, tanah mulai terbasahi dan kembali gembur. Popo dan Tatang pun senang hari ini mendapat tambahan air untuk persediaan,,,

Tidak lama kemudian hujan mulai reda, menyisakan grimis kecil. Pohon dan tanaman kecil yang ada disitu semuanya meneteskan air dari daunnya. Air itu berasal dari hujan tadi. Di suasana yang hening,, tiba-tiba terdengar suara,,,

Haaaaaayyyyy,,, semuanya minggir,,,,, thiiinnnn,,, thiiiinnn,,, thiiiiiinnnn,,,, Awwwaaaassss,,,

Plook,,, plok,,, plok,, byuurr,,,,,,,,,,,,

Hay siapa kau,,, teriak-teriak begitu keras,,,, bising tawu,, sahut Popo dengan nada agak marah

Halow,,, maaf-maaf,, aku mengganggu kalian yang sedang asyik menikmati hujan hari ini, perkenalkan namaku banyu,,

Popo   : Haaahhh banyu,, dari mana kamu bisa sampai sini,,,,

Huuuuuhfffffff,,, ceritanya panjang sekali, aku tadi telah melakukan perjalannan panjang sekali,,, akhirnya sampai disini… Jawab banyu

Tatang : Hay banyu,, tubuh kamu kok kecil dan bening,,,

Iya…. aku adalah bagian dari air hujan yang tadi telah turun deras sekali,,,

Tatang : Ooooo.. kamu air juga, berarti yang tadi tertawa waktu hujan turun, teman-teman mu semua dong,, bagaimana dan dari mana kamu bisa sampai disini,,,

Karena Popo dan Tatang semakin penasaran dengan si banyu, maka banyu pun mulai bercerita perjalannan dia bisa sampai disini….

Begini ceritanya:

Aku ini tadinya berada di dalam tanah yang begitu dalam sekali.  Saat di dalam tanah terkadang saya disedot oleh mesin pompa, yang selanjutnya dimanfaatkan manusia untuk kebutuhan sehari-hari. Terkadang saya mampir ke sumur dan ditampung disana untuk dimanfaatkan juga. Kalau tidak kesitu saya biasanya langsung ke sungai. Di situ saya juga sering digunakan untuk mandi, mencuci, mengairi sawah dll. Aku sangat senang sekali karena aku sangat sering dimanfaatkan oleh manusia. Selain itu binatang-binatang dan tumbuhan memanfaatkan aku juga untuk pertumbuhan mereka. Mungkin kalau aku tidak ada di bumi ini, semuanya akan mati dan tidak ada kehidupan di bumi ini.

Akan tetapi sekarang saya sedih, banyak manusia yang tidak memperhatikan saya. Saya hanya dimanfaatkan terus menerus, bahkan dimanfaatkan secara berlebihan dan boros. Tempat saya banyak yang dirusak oleh manusia seperti pohon-pohon yang ditebang, hutan yang menjadi gundul diambil kayunya untuk bangunan.

Popo: OOOoooo… jadi saya ini tempat tinggalmu juga????

Iya kamu adalah tempat tinggalku juga karena saya banyak tersimpan di tanah yang disitu banyak pohon. Akar pohon sangat banyak menyerap aku ketika hujan deras. Terus oleh akar pohon, saya diteruskan ke dalam tanah, sampai masuk ke tanah yang dalaaaaaaaammmm sekali. Dari dalam tanah saya keluar melalui berbagai sumber air seperti sungai, sumur, mata air. Kemudian saya terus mengalir melalui sungai-sungai. Sepanjang aliran itu saya banyak mengalami hal yang luar biasa. Terkadang aku dilempari sampah oleh manusia, terkadang limbah pabrik dibuang ke tubuhku juga. Saya yang tadinya jernih sekali menjadi keruh, kotor dan bau. Sehingga saya tidak disukai lagi oleh makhluk yang lain seperti manusia, binatang dan tumbuhan. Malah saya dianggap beracun untuk digunakan,,, saya sedih sekali. Belum lagi kalau hujannya deras sekali, saya dianggap berbaya karena menimbulkan banjir dan tanah longsor…

Popo dan Tatangh: Waaaaaaahhhhh sedih sekali kamu banyu,,

Iya begitu lah nasib saya sekarang,, saya terus mengalir sampai ke laut, di laut juga banyak sekali sampah yang mencemari air disana, aku berkumpul dengan teman-temanku dari segala punjuru disana. Ketika matahari sangat panas, aku akan menguap ke udara seperti asap dan di atas berkumpul lagi menjadi awan putih seperti kapas. Saya berjalan mengarungi udara. Lama-kelamaan saya menjadi hitam, dan berubah menjadi air lagi ketika udara diatas mendadak berubah menjadi dingin. Itulah air yang turun sebagai air hujan

Sepanjang perjalanan saya melihat banyak fenomena yang terjadi di bawah sana. Saya semakin sedih melihat fenomena itu. Teman-teman saya dimanfaatkan yang tidak semestinya, seperti pohon-pohon disana ditebangi, dahulunya hijau jadi gundul. Tanah digali, diambil kekayaannya tanpa batas. Udara yang segar menjadi pengap tercemari polusi dari industri yang tidak ramah lingkungan sehingga suhu sekarang menjadi panas.

Popo     : Ooo begitu kenapa saya sering merasakan kepanasan dan banyak air yang harus aku serap. Kasihan teman-temanku yang ditebang, apakah aku nanti akan ditebang juga ya,

Ya semoga manusia segera sadar akan pentingnya kehadiran kita di bumi ini bagi makhluk yang lainnya. Dengan sadarnya itu kita akan lebih diperhatikan sehingga kita bisa memberikan yang terbaik untuk manusia dan makhluk lainnya.

Popo & Tatang: ya ya ya mari kita sadarkan manusia akan pentingnya saling menjaga kondisi bumi ini.

Kita berharap manusia mau kembali menanam banyak pohon, merawatnya dan menjaganya sampai besar nanti. Selalu menjaga dan menghemat air supaya nantinya kehidupan di bumi ini semakin membaik.,,, J

Tinggalkan komentar